21.7 C
New York
Sunday, May 28, 2023

Buy now

spot_img

Gap Year? Why Not?

Sumber: Dokumen Pribadi

Oleh: Anggi Dwi Novitasari (Ketua OSIS MAN 5 Bojonegoro 2020/2021)

Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi memang sudah menjadi impian banyak orang. SNMPTN, SBMPTN, sampai Ujian Mandiri merupakan jalur masuk perguruan tinggi yang paling banyak diminati. Namun bagaimana jika kita belum lolos melalui 3 jalur tersebut ? Akankah kita memutuskan untuk jeda terlebih dahulu untuk mencoba di tahun selanjutnya ?

Januari 2022 kemarin , teman teman seusia saya yang mana pada saat itu duduk di bangku 12 SMA sudah mulai menentukan pilihan mereka, mau kemana sebenarnya. Ada yang sudah mencari lowongan pekerjaan, ada yang persiapan untuk daftar perguruan tinggi, dan lain sebagainya. Saya sendiri saat itu memutuskan untuk Gap Year dengan berbagai alasan.

Sulit untuk dijelaskan, namun memang menurut saya sendiri Gap Year memberikan kesempatan untuk kita agar bisa mengetahui potensi diri sendiri secara mendalam. Pada saat itu saya merasa Gap Year adalah pilihan yang tepat dengan segala resiko yang ada, saya merelakan kesempatan untuk bisa mendaftar SNMPTN dan ujian masuk perguruan tinggi lainnya.

Dengan segala hal yang sudah saya relakan, saya mulai menentukan kemana saya mau melangkah. Satu langkah yang sudah saya lakukan adalah belajar hal baru. Belajar saat Gap Year adalah hal yang paling bagus yang bisa kita lakukan, kita bisa meng-improve skill yang kita miliki (coding, editing, dan lain-lain), kita bisa mendapat hal baru (seperti bahasa), dan sebagainya. Menurut saya, Gap Year juga memberikan dampak positif lainnya, yaitu kita bisa mengetahui potensi diri tentang minat bakat kita sebenarnya dimana seperti; oh saya cocoknya di ilmu komunikasi, saya cocoknya di ilmu hukum, dan lain sebagainya. Selain itu, kita bisa tahu di masa depan nanti kita ingin seperti apa, kita ingin kerja apa; yang pada akhirnya ketika kita menjalaninya, kita akan merasa ikhlas.

Di Indonesia, beberapa siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi, terkadang mereka hanya sekedar ingin masuk karena jurusan yang mereka inginkan adalah jurusan favorit. Dan hal yang sering saya jumpai adalah ketika siswa tidak diterima pada jalur SNMPTN, kebanyakan dari mereka mendaftar SBMPTN namun dengan jurusan yang menurut saya terbilang jauh dari jurusan pertama yang mereka daftar dan melenceng dari apa yang mereka inginkan. Alasan yang sering saya dengar adalah “soalnya saya ngga pengen Gap Year”. Padahal Gap year tidak ada salahnya jika bertujuan untuk menemukan potensi diri dan untuk mengejar apa yang kita inginkan di kesempatan selanjutnya.

Saya pernah mendengar dari salah satu orang yang saya kenal beliau berkata “tidak apa apa Gap Year, itu bagus. Di luar negeri mereka lebih menyarankan siswa untuk Gap Year agar siswa bisa menentukan minat bakat mereka dimana; dengan alasan lain yaitu agar siswa tidak merasa mereka salah jurusan”.

Jadi, ketika memutuskan untuk Gap Year jangan pernah merasa itu adalah keputusan yang salah, ambil sisi positifnya seperti kita bisa melakukan dan menemukan banyak hal ketika kita Gap Year. Kesempatan tidak datang satu kali , so remember that if you have a opportunity and this is yours, just always try hard and pray hard. Gap Year is not fault , so always follow your heart and ask for the blessing of your parents.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,785FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles